Pengertian
Hasil Belajar Siswa
Sebelum seorang guru melakukan penilaian hasil belajar, seharusnya guru tersebut mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan hasil belajar. Hal ini agar tidak terjadi kesalahan dalam penilaian hasil belajar, karena seringkali seseorang yang tidak memahaminya hanya tau hasil belajar dalam makna sempit yaitu "nilai". Maka berikut akan diulas beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli sebagai tambahan referensi pengetahuan.
Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan
sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran.
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan hasil belajar peserta didik
dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Rohani, 2010:205).
Menurut Slameto (2008:7) “hasil
belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan
kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan
siswa”. Lebih lanjut Slameto (2008:8) mengemukakan bahwa ”hasil belajar diukur
dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri
adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa”. ”Tes
hasil belajar bermaksud untuk mengukur sejauh mana para siswa telah menguasai
atau mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan” (Mudjijo, 1995:29).
Pada umumnya hasil belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka
ranah-ranah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Ranah kognitif, adalah
tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan
berpikir, seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Domain
kognitif menurut Bloom terdiri dari enam tingkatan yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
2.
Ranah afektif, berkenaan
dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Ada lima tingkatan dalam ranah
afektif ini yaitu penerimaan, merespons, menghargai, organisasi, dan pola hidup
3.
Ranah psikomotor, meliputi
semua tingkah laku yang menggunakan syaraf dan otot badan. Ada lima tingkatan
dalam ranah ini, yaitu imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan
naturalisasi (Sanjaya, 2009:127-128).
Menurut
Djamarah dan Zain (2006: 107) “yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses
belajar mengajar dianggap berhasil adalah daya serap terhadap bahan pelajaran
yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual maupun kelompok”
Gagne (Dimyati dan Mudjiono, 2008:2)
menyatakan bahwa ’terdapat lima kemampuan yang diperoleh dari proses belajar
mengajar yang dapat diamati tentang hasil belajar, yaitu:
1.
Keterampilan
intelektual
2.
Kemampuan
penguasaan strategi kognitif
3.
Kemampuan informasi verbal
4.
Kemampuan
yang berhubunngan dengan sikap (afektif)
5.
Kemampuan
yang berhubungan dengan keterampilan kerja.
Dimyati
dan Mudjiono (2008:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari
interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar dan dari sisi guru, tindakan
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar sedangkan dari siswa, hasil
belajar merupakan berkhirnnya pengalaman belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik
(2008:36) mengatakan bahwa “hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,
melainkan perubahan kelakuan”.
Menurut Hamalik (2008:114) “bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni:
1.
Keterampilan
dan kebiasaan
2.
pengetahuan
dan pengertian
3.
Sikap
dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan
dalam kurikulum sekolah (Sudjana, 1998:45).
Arends (Suyitno, 2011:33) mengemukakan bahwa ‘ada tiga hasil belajar yang diperoleh pelajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu inkuiri keterampilan memecahkan masalah, belajar model peraturan orang dewasa, dan keterampilan belajar mandiri’.
Dari penjelasan dan pemaparan tentang hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar digunakan sebagai acuan atau patokan guru untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan ajar atau materi dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir proses pembelajaran dan untuk mengukur hasil belajar tersebut diperlukan tes.Demikian uraian tentang pengertian hasil belajar, semoga bermanfaat ya!
Daftar pustaka
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mudjidjo.
1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Slameto. 2008. Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Suyitno,
Imam, 2011. Memahami Tindakan
Pembelajaran. Bandung: Refoka Aditama.
Sudijono,
Anas. 2007. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
PokerOfAsian
BalasHapusBandar Poker
Bandar Poker Online
Bandar Poker Online Terpercaya
Situs Poker Online Resmi
Bandarq
Bandar Ceme Online Terpercaya
Bandar Domino
Terimakasih atas ilmunya
BalasHapus